Stop…!!!! Mencampuri Urusan Orang Lain

Kata mereka, urus ktp susah, urus kartu keluarga susah, yang mudah cuma urusin hidup orang lain yang bahkan ikhlas tanpa diminta. Kita kadang suka terlena dalam mencampuri urusan orang lain agar membenahi hidupnya, bahkan, kita kadang melihat orang lain harus kita benahi kehidupannya. Seperti terlihat bahwa kita seperti perduli dengan orang lain, kita selalu menyarankan agar hidup orang, agar terlihat lebih baik, tapi kita lupa untuk membenahi diri kita sendiri.

Saat kita sedang melihat halaman rumah tetangga kita sedang berantakan, dan disisi lain yang KEBETULAN halaman kita sedang rapi dan bersih. Pasti kita tergoda untuk berkomentar tentang halaman dia yang berantakan harus dibersihkan. Tapi, kita tidak tau, saat itu mungkin dia lagi bekerja keras dan sibuk hingga tak sempat membersihkannya, dan saat itu pula, kita lagi nggak ada kerjaan hingga kita sempat untuk membersihkannya, sehingga halaman kita terlihat lebih rapi. Tapi hidup kita ini nggak selamanya harus beres, kadang ada kalanya halaman kita juga semrawut berantakan, karena kita sedang mengurusi urusan yang lebih penting daripada halaman kita. Begitulah hidup

Kamu pasti merasa terganggu jika tiba-tiba ada orang lain berkomentar tentang masalahmu, yang tanpa diminta untuk datang, begitupun orang lain. Jadi, berhentilah untuk menjadi pahlawan kesiangan yang seolah-olah kamu perduli padahal kamu hanya penasaran. Bagaimana kamu selama ini..? Apakah kamu orang yang suka mengurusi orang lain tanpa diminta atau orang yang lebih tertarik dengan masalah pribadi orang lain..? Coba tanyakan diri sendiri dengan jujur, apa alasannya..? Atau jangan-jangan kamu mencampuri urusan orang karena didasari rasa iri. Tanyakan dengan jujur, apakah kamu merasa senang kalau melihat orang lain itu menderita atau kesusahan. Apakah kamu sudah menjadi golongan yang senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang..? Kalau kamu merasa benar dengan pendapat kamu, yang seolah sebagai bentuk kepedulian kamu, kenapa kamu nggak sekalian aja kamu bantu masalah ekonomi dia..? Bayarin listriknya, bayarin jajan anaknya, bayarin biaya makannya, dll.

Buat apa urusin orang dengan pembenaran seolah perduli, mending urusin, benahin diri sendiri. Kita itu kadang lupa saking sibuknya urusin orang lain yang sebenarnya bukan tanggung jawab kita, hingga hidup kita nggak terurus dan berantakan. Hidup kita ini belum tentu benar, jadi jangan merasa hebat membenahi orang lain, sementara keadaan keluarga sendiri belum terbenahi. Cukup, jangan sia-siakan energi, oksigen kita untuk memikirkan urusan orang lain, pakai oksigen dam energi itu untuk membenahi diri sendiri dan keluarga. Suka usil dengan orang lain adalah bukti, bahwa memang kamu nggak ada kerjaan, dan yang kamu tau hanya mengurus urusan orang lain. Bahkan, Tuhan berani ditentang tentang Firman-NYA, bahwa ghibah adalah dosa terbesar. Cukup mengurusi urusan orang lain, karena hidup kita ini belum tentu benar.